Santri Tech: Implementasi Remote Laboratory untuk Digital Literasi di Pondok Pesantren

PURWOREJO - Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah (UM) Purworejo pada tahun 2022 ini mendapatkan pendanaan Pengabdian Kepada Masyarakat yang merupakan tindak lanjut/ implementasi hasil penelitian hibah kompetitif nasinal pada masyarakat. Tema yang diangkat yaitu SantriTech: Pemanfaatan Remote Laboratory untuk Digital Literasi pada Pondok Pesantren (PP) Darul Arqom, Desa Jono, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UM Purworejo Dr. Siska Desy Fatmaryanti, M.Si., mengatakan, kegiatan tersebut untuk mewujudkan pembelajaran IPA jarak jauh menggunakan remote laboratory. Dikutip dari KR. Jogja Senin (03/10/2022) Siska menuturkan bahwa “Program Santri Tech yang bagian dari PKM, akan diwujudkan dalam bentuk laboratorium digital untuk wahana pembelajaran santri,”. Menurutnya, program Santri Tech menjadi salah satu solusi untuk membangun literasi digital para santri. Selama ini, katanya, pondok pesantren menghadapi sejumlah persoalan antara lain sumber daya manusia dan fasilitas pembelajaran yang terbatas. “Akibatnya literasi digital para santri juga kurang. Maka, Santri Tech menjadi sarana pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi remote laboratory,” ucapnya. Selain dengan kelengkapan sarana, kata Siska, UM Purworejo juga akan melengkapinya dengan kurikulum pembelajarannya. “Termasuk dengan teknologi pembelajaran yang digunakan. Teknologi remote laboratory merupakan cara pembelajaran jarak jauh berbasis Internet of Thing (IoT),” paparnya. Santri, lanjutnya, akan memiliki pengalaman nyata dalam mengoperasikan alat-alat laboratorium sehingga kemampuan menguasai peralatan dan daya nalarnya meningkat. “Mereka akan bisa mengakses alat pembelajaran maupun teknologi, tanpa harus keluar dari pondok pesantren. Harapannya literasi digital para santri meningkat,” ujarnya. Direktur Pondok Pesantren Darul Arqom Purworejo Teguh Priyono mengapresiasi program dan bantuan UM Purworejo. Penguatan literasi digital santri, katanya, saat sudah menjadi tuntutan seiring majunya perkembangan teknologi.